Contoh:
Dalam kelas di sebuah sekolah, setiap pelajar menuntut dirinya untuk memperoleh nilai yang terbaik. Menjadi yang
terbaik lebih dari pencapaian kemarin, hal itu yang menjadi ukurannya. Cukupkah hanya dengan hanya belajar dan berlatih untuk setiap pelajaran yang telah diberikannya. Mungkin beberapa merasa cukup, dengan berlatih dan belajar,
maka akan membuat pelajar tersebut terlatih dan terbiasa untuk menghadapi setiap
persoalan dan tugas yang diberikan kepadanya.
Di sebuah kelas terdapat kelompok pelajar, mereka selalu
belajar dan berlatih bersama, namun ada yang akan mencapai nilai yang tertinggi
di antara lainnya, atau lebih dramatisnya hanya satu yang memperoleh nilai A+,
mengapa ini bisa terjadi? maka kita sering mendengar banyak komplain seperti ini, antara lain:
'saya sudah belajar dan berlatih, tapi tetap tidak cukup'; 'saya
sudah mengurangi waktu bermain, tapi tetap saja hasilnya tidak maksimal'; atau
'saya sudah bangun lebih pagi dan tidur lebih malam, tetapi tetap saja tidak
cukup untuk berlatih semua soal' dan keluhan lainnya.
Memang tidak mudah untuk mengukur usaha seorang dengan orang
lainnya dalam menghadapi masalah, masing-masing memiliki ukuran yang berbeda. Ada yang merasa sudah
terlalu berat dan ada yang merasa belum melakukan lebih dari itu. Sehingga
membuat stress bahkan timbul persaingan yang berbuntut pertengkaran karena rasa
iri akan keberhasilan yang lain. Mereka lupa usaha seseorang berhubungan dengan
kreatifitas mereka untuk menemukan cara belajar yang tepat dan mencapai hasil
yang diinginkan, bahkan lebih. Apa maksud dengan kalimat ini?
Seseorang yang berhasil dari lainnya sudah pasti ia memiliki
usaha, cara, motivasi dan kreatifitas yang lebih untuk meraih semua itu. Ia
melakukan hal yang sama belajar dan berlatih, tapi yang bersangkutan menyusun strategi yang
memudahkan untuk mengerti semua pelajaran yang diberikan dan menemukan
cara menaklukan kelemahan tersebut. Misalnya memiliki kelemahan mudah mengantuk
saat belajar, atau mudah bosan saat belajar dan kelemahan lainnya yang sangat
berpengaruh pada pencapaian yang dimiliki. Mengetahui kelemahan sangat penting
untuk mengatur strategi atau cara untuk mengalahkan kelemahan tersebut, maka
strategi adalah bentuk dari kreatifitas yang kadang muncul pada saat dibutuhkan
dan tepat.
Kreatifitas adalah sebuah pemikiran atau ide yang muncul dari
sesuatu yang orisinil dan belum terpikirkan oleh orang lain.
Kreatifitas sesuatu ide bagaimana untuk meraih nilai yang lebih
baik dengan cara mudah tanpa tersiksa karena mengantuk. Mungkin banyak orang
melakukannya dengan tindakan yang mudah seperti anak saya misalnya untuk
mencegah rasa ngantuk dengan minum segelas kopi. Namun kopi saja tidak cukup, karena
mengantuk bukan hanya disebabkan oleh faktor kelelahan saja, tapi bisa juga
kebosanan, ketidaktertarikan dengan subject yang dibahas, maka perlu strategi
lain untuk menaklukan tersebut. Salah satunya dengan menemukan cara belajar yang
membuat lebih tertantang dan mudah dalam memahami, antara lain
menemukan bahan-bahan tambahan dari luar, mencari contoh-contoh soal pernah
dikeluarkan saat ujian akhir, atau menemukan guru tambahan yang bisa memberikan
bantuan jika mengalami kesulitan yang tidak cukup dibahas di kelas dan lain
sebagainya. Strategi ini yang mungkin tidak dimiliki semua orang atau tidak
terpikirkan, sehingga ketika ujian akhir, hasil yang didapat akan berbeda.
Kreatif tidak selalu dimiliki oleh orang yang jenius dan pintar
saja, namun semua orang memiliki kreatifitas sendiri, hanya cara menemukan hal
kreatif tersebut yang berbeda. Ada orang yang dengan berpikir sebentar
menemukan ide, atau ada yang melihat keluhan orang akan menemukan cara
untuk mengatasinya. Lihatlah orang sukses tidak selalu dulunya jenius dan
pintar, bahkan beberapa pernah mengalami kegagalan atau paling parah harus drop
out. Namun orang yang jatuh dan bangkit lagi karena mereka memiliki satu kunci
yaitu kreatif mau berubah dan menemukan cara untuk menyelesainkan
permasalahannya.
Jadi miliki sifat kreatif!
0 komentar:
Post a Comment