Apa yang Anda rasakan jika kawan yang kita kenal mendadak bertemu di depan umum, tetapi seolah tidak mengenal ataupun melihat kita?
Sumber gbr. Google
"Jika hal tersebut terjadi pada saya, maka saya akan berpura-pura tidak melihat juga," jelasnya sambil tersenyum kepada beberapa teman disekitarnya.
"Wah...kalo saya mmm...mungkin tidak akan saya anggap teman jika ketemu lagi, masa ada kawan seperti itu," jawab ibu muda lainnya sambil mengarahkan pandangannya kepada saya sebagai pemberi pertanyaan.
"Mungkin dia sedang galau...sehingga kurang konsentrasi saat itu, jadi lupakan saja," jawab yang lainnya
"EGP (emang gue pikirin)...masih banyak teman di luar sana". Komentar yang umumnya terdengar.
"Mungkin dia malu jika saya, adalah temannya".
Dan masih banyak lagi jawaban dari pertanyaan tersebut yang berisi beberapa kemungkinan artinya semua bisa menjadi alasan dari prilaku tersebut.
Saya sendiri berpikir, mungkin teman ini sedang sibuk dengan dirinya, sehingga ia tidak ada waktu untuk berhandai-handai ketika bertemu. Jika ia malu menganggap kita sebagai temannya, itu bukan menjadi urusan kita. Pertemanan merupakan anugerah sehingga membuat kita semua bisa bertahan melewati segala kesulitan dalam menjalani kehidupan di bumi ini.
Mungkin akan timbul perasaan sedih, terabaikan dan sakit hati. Namun, bukan menjadi alasan kita untuk menyalahkan siapa pun atas prilaku tersibut. Jika perlu kita yang menyapa terlebih dahulu tidak harus menunggu disapa. Bila akhirnya tetap dia tidak merasakan kehadiran Anda, abaikan saja dan anggap angin lalu. Masih banyak teman di luar sana yang akan menghargai kita.
Kita berteman bukan karena kita harus memiliki teman, tetapi karena manusia adalah makhluk sosial sehingga ia harus memiliki kawan sebanyak-banyaknya untuk bisa hidup bermasyarakat dengan baik di bumi yang indah ini.
Setujuuu..1 Kita harus memiliki kawan sebanyak-banyaknya karena kita gak bisa hidup sendiri di bumi ini.
ReplyDeletebenar sekali Mbak Nurul. Hidup akan menjadi sepi tanpa kawan.
Delete