Apakah seorang ibu rumah tangga masih merupakan profesi yang perlu mendapat penghargaan? Beberapa ibu menjawab, antar lain: "Ya, sudah pasti!." "Coba bayangkan jika tidak ada seorang Ibu di rumah? Siapa yang urus anak-anak, masak, bersih-bersih, cuci baju?" "Siapa yang nemenin ayah jika sedang suntuk sama urusan kantor?" dan masih banyak ungkapan lain yang kadang menjadi lucu bila didengar. Seberat itukah tugas seorang ibu termasuk sebagai istri sampai tidak ada waktu untuk diri sendiri? Mengapa masih banyak wanita yang mau menjalani profesi tersebut? Walaupun konsekuensinya harus melepaskan kebebasannya sebagai individu, untuk menjadi seorang yang melayani.
Melayani satu kata tetapi bermakna sebuah pengabdian yang besar. Saya sendiri adalah seorang ibu rumah tangga. Sudah 20 tahun saya sibuk melayani 4 kepala di dalam istana ini. Meski seberat apapun masalahnya, saya tetap berjuang mungkin sama dengan banyak wanita di sana. Berjuang hingga titik darah penghabisan. Memangnya tentara ha..ha.. Menangis, tertawa, bahagia, sedih sudah jadi kisah telenovela selama mengarungi bahtera ini.
Dari seabrek tanggung jawab dan tugas seorang ibu, apakah masih ada yang bertanya tentang keinginannya? Apa yang ibu harapkan? Apa yang dia imipakan? Masih banyak pertanyaan yang mungkin kadang tidak pernah dipertanyakan ataupun memperoleh jawaban.
Sebuah talk show di TV Indonesia memperdebatkan perlu tidaknya seorang ibu bekerja di luar rumah. Beberapa ayah menyatakan : ketidak setujuan dengan alasan segala sesuatunya sudah dipenuhi olehnya sebagai kepala keluarga. Sombong sekali si ayah ya..? Alasan lain "Buat apa kerja, kasihan anak-anak tidak ada yang menemani." Yang lebih lucu lagi "Siapa yang akan menyediakan kopi? masa Mbak Noni terus yang mengurus segala keperluan ayah, kalau gitu malam hari papa juga tidur sama Noni donk?" Ha..ha…ayah cari kesempatan dalam kesempitan.
Banyak pria dewasa manja di luar sana menempatakan istri pada posisi yang sulit, sulit untuk bergerak, berpikir apalagi memilih. Kasihan sekali tujuan pernikahan untuk menjadikan keluarga bahagia dan sejahtera malah menjadi seperti hidup terjebak. Ingat wanita bukan supermom!
Banyak wanita yang ingin menjalankan profesi ganda berjalan beriringan berharap tidak ada yang lepas dari kendali. Sepertinya mudah walaupun kenyataannya butuh dukungan dari setiap anggota keluarga. Jangan sampai menimbulkan rasa bersalah yang besar. Banyak di luar sana wanita melakukan peran gandanya tetapi dengan segala usaha dan upaya memupus rasa bersalahnya. Hingga seorang wanita mengungkapkan akan memindahkan semua pekerjaan dan rumah ke rukan alias rumah kantor biar tetap bisa mengurus rumah tangga dan kerjaan. Bukan itu yang kita semua harapkan? Akhirnya kadang malah tidak total dalam menjalankan perannya.
Bagaimana agar tetap berkarya dan mengatur rumah tangga? Kembali kepada komitmen sebelum masuk kedalam gerbang pernikahan. "Bersedia setia satu sama lain dalam suka dan duka" Suka dan duka bisa diartikan tertawa dan menangis. Suatu tindakan yang sangat berbeda satu sama lain. Setelah berumah tangga tentu akan ada anak-anak yang dilahirkan, ada keluarga besar yang membutuhkan perhatian juga yang tidak dapat diabaikan.
Untuk itu ibu carilah kegiatan yang memiliki frekuensi lebih banyak di rumah sehingga bisa tetap mendampingi anak-anak setiap saat. Misalnya di facebook dari pada sibuk mengomentari status orang lain yang negatif, mending ikut kelompok yang memiliki kegiatan yang baik seperti IIDN = Ibu Ibu Doyan Nulis yang di dirikan serta dipimpin oleh seorang wanita yang juga memiliki profesi Ibu Rumah Tangga. Indari Mastuti ia dipanggil, seorang perempuan yang memiliki kemauan kuat untuk memajukan para ibu rumah tangga. Kelompok ini memiliki kegiatan yang menantang juga mengasyikan. Sehingga ibu senang, anak-anak pun bahagia, apalagi ayah merasa damai karena ibu bisa tetap menjalankan tugas utama plus menjadi tambah ilmunya. Ingin yang menghasilkan uang juga bisa misalnya menulis buku hingga berhasil terbit pasti ada uangnya. Mau yang cepat juga ada dengan menulis artikel di surat kabar atau majalah, berbisnis juga ada penawarannya. Kunjungi websitenya http://www.ibu-ibudoyannulis.com/ serta facebooknya di https://www.facebook.com/groups/ibuibudoyannulis/ rasakan segi positifnya.
Untuk ayah beri waktu buat ibu berkarya dan berkarya, kasih dukungan yang membuat ibu bangga bisa melakukan sesuatu yang berarti dalam hidupnya. Jangan lupa bertanya apa yang ibu inginkan? Ibu pasti tidak akan minta yang macam-macam, umumnya hanya perhatian yang ibu inginkan plus pelukan sayang. Terakhir buat anggota keluarga yang lain kasih dorongan ke ibu atau mamamu biar timbul rasa bangga dalam dirinya. Sehingga semua keluarga menjadi satu ikatan yang utuh. Jadi jangan sampai ibu rumah tangga tugas dan lingkupnya seputar rumah dan tetangga.
CONVERSATION