Jika kebanyakan orang memulai usaha disaat lulus pendidikan perguruan tinggi, ia memilih untuk mulai merintis impiannya ketika lulus dari SMA.
Banyak kekhawatiran timbul di orang tua, jika anak-anak terlalu muda turun ke dunia usaha akan berakibat sang
anak tidak ingin melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi. Sementara
yang lain berpendapat, jika seorang remaja sudah mulai merasakan bahwa
memperoleh penghasilan sendiri sangat menyenangkan, maka ia kemungkinan besar akan lupa dengan tugas sekolah. Berakibat akan berhenti hanya di jenjang tersebut saja. Beberapa yang
lainnya berpikir bahwa remaja harus diperkenalkan sedini mungkin dalam
dunia orang dewasa seperti mencari peluang untuk memperoleh pengalaman dalam
dunia usaha. Semua pendapat di atas ada benarnya, asal sang anak siap menghadapi
lingkungan baru yang penuh tantangan dan perjuangan.
Stefi Siera Ngangi, perempuan yang merupakan pemimpin dari KiwiKids Preschool & Kindergarten, Kiwi
School, serta Stefie’s House of Creativity yang berkedudukan di
Bekasi. Ia memilih untuk terjun dalam bisnis sejak lulus dari SMA
dengan memilih latar belakang seni dan pendidikan sesuai dengan bidang yang
telah ditekuni sejak lama. Masa mudanya sering diisi dengan mengikuti berbagai
kegiatan berupa seni balet, operet, hingga peragaan busana dan ajang pemilihan
putra-putri daerah. Kemudian mengikuti pendidikan di Martha Tilaar
Indonesia dan di luar negeri antara lain Studio One Gisborne serta Diane Logan Dance School di Gisborne di New Zealand. Hal ini semua yang
menimbulkan kecintaannya terhadap dunia seni sekaligus pendidikan. Memilih
profesi sebagai seorang pengajar adalah suatu pilihan yang mulia, apalagi untuk
mengajar anak-anak yang usianya masih sangat dini. Jabatan yang membutuhkan
kesiapan dan kesabaran diri dalam menjalankan tugas ini.
Wanita yang pernah
menjadi Duta Indonesia di sekolah luar negeri ini sedang menyelesaikan kuliah
di bidang Montessori Education yang fokus pada anak usia 0-6 tahun, serta
mengikuti berbagai seminar tentang pendidikan. Selain itu sebagai
penggemar tarian balet, ia masih mengikuti sanggar kegiatan balet yang
bersertifikat. Semua aktifitas tersebut untuk mendukung usaha yang telah ia rintis selama ini untuk menjadikan sekolahnya tempat pilihan bagi para orang tua yang ingin mendidik anak-anak mereka di usia dini sambil mengasah talenta menari sejak kecil.
Jika banyak kita lihat
beberapa sekolah berstandar luar negeri membuka cabangnya di Indonesia, hal
yang sama ingin dilakukan pula oleh wanita yang berprofesi sebagai guru dan kepala
sekolah ini. Ia memiliki cita-cita ingin agar sekolah yang dikelolanya sekarang bisa dikenal di luar negeri, bahkan mendapat kesempatan untuk membuka cabang di luar tanah air. Suatu impian yang sangat luar biasa mengingat saat ini dunia pendidikan Indonesia banyak mengalami sorotan negatif.
Dengan memberikan sistem pendidikan belajar sambil memperkenalkan bidang seni sejak dini, membuat anak-anak lebih mengenal bakatnya sejak masa kanak-kanak, sehingga berharap mereka dapat segera menemukan dunianya. Maka tidak ada lagi anak yang merasa terbebani dalam melakukan aktifitas yang tidak diinginkannya, jadi tanpa paksaan dari siapa pun. Orang tua memberi dorongan, guru mengajar dan anak-anak menyerap ilmunya. Berharap kelak mereka akan bisa menjadi seorang yang berguna sejak usia dini bagi bangsa dan negara. Sehingga melalui dunia pendidikan dan seni mereka bisa membangun bangsa Indonesia serta membuat dunia pendidikan kita bisa bersaing dengan pendidikan di luar negeri.
Salam
Ike
Nereng
0 komentar:
Post a Comment